Webinar Series ke-4: “Teknik Mendapatkan Ide” dalam rangkaian kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Teknik Logistik FPTK UPI

Pada hari Senin, 02 Agustus 2021, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Program Studi Teknik Logistik Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan Indonesia bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Logistik (HMTL) UPI menggelar kegiatan webinar series ke-4 dengan mengangkat tema “Teknik Mendapatkan Ide”. Acara tersebut menghadirkan narasumber Devid Muharsya, selaku Trainer dan Assessor PT. Primasaga Strategic Consultant, serta dimoderatori oleh Saskia Kanisaa Puspanikan, ST., M.A.B. dari Tim PkM Prodi Teknik Logistik UPI dan diikuti oleh 57 mahasiswa/i dari Program Studi Teknik Logistik secara virtual melalui platform zoom. Webinar series ke-4 ini merupakan lanjutan rangkaian kegiatan PkM dalam program pembekalan mahasiswa di bidang kewirausahaan untuk mendukung terciptanya wirausaha baru mandiri, khususnya dikalangan mahasiswa Prodi Teknik Logistik UPI.
Devid Muharsya menjelaskan pengertian tentang ide, berpikir kreatif dan inovasi dalam suatu usaha. Berpikir kreatif merupakan tahap awal dalam memulai usaha, yaitu keinginan untuk menemukan dan mencari penyelesaian yang berbeda dari suatu masalah untuk mencapai tujuan yang sama. Daya berpikir kreatif dapat bersumber dari melihat, mendengar dan merasakan suatu masalah. Dari berpikir kreatif, muncul ide usaha yang merupakan segala konsep, pikiran dan pengetahuan, sebuah mental pandangan, keyakinan atau rencana dari kegiatan-kegiatan usaha. Sehingga terakhir inovasi adalah aktualisasi dari berpikir kreatif. Devid juga menjelaskan bahwa terdapat 3 (tiga) tipe ide berwirausaha, yaitu: 1) Tipe new market, adalah ide yang menawarkan konsumen dengan barang/jasa yang belum tersedia dalam pasar setempat, akan tetapi di wilayah lain sudah ada, 2). Tipe new technology, adalah ide yang menerapkan teknologi baru untuk suatu proses produksi, 3). Tipe new benefit, adalah ide menemukan cara baru atau yang disempurnakan untuk suatu fungsi atau produk lama. Munculnya ide bisa kapan saja, dimana saja, dari apa atau siapa saja. Adapun sumber ide bisa didapat dari pengalaman pribadi, hobi, temuan kebetulan, penelitian, informasi dari orang lain, membaca, melihat, mendengar dsb., juga dari ilmu pengetahuan dan adanya tuntutan dari suatu permintaan atau kebutuhan.
Ia juga memberikan pandangan mengenai cara kreatif melihat ide, yang merupakan cara untuk memunculkan, mematangkan dan menyempurnakan ide. Melihat ide dapat dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan yang lebih spesifik, contohnya: Bagaimana pelayanan agar lebih cepat? Bagaimana membuat ongkos produksi menjadi lebih hemat? Bagaimana suatu produk agar lebih mudah untuk dikemas, disimpan dan diangkut? Bagaimana cara memperbaiki desainnya? Bagaimana merubah penampilannya?. Narasumber juga memaparkan mengenai teknik mendapatkan ide melalui tukar pikiran dalam diskusi kelompok/rapat dengan membuat dan mengembangkan ide terbaik. Ide juga didapat dari berandai-andai mengubah mimpi menjadi kenyataan, kawin silang antara ilmu pengetahuan, pekerjaan, pengalaman dan ide yang berbeda, rasa keingintahuan seseorang, pendekatan tidak langsung melalui diskusi kelompok, komponen yang dimodifikasi atau ide baru hasil dari modifikasi ide lama, dan analisis sistematis dengan menemukan kombinasi yang memungkinkan untuk memecahkan masalah. Webinar ini ditutup dengan sesi tanya-jawab dan diskusi antara narasumber dan audiens (Dwi Novi Wulansari).

Kontak