Mahasiswa Teknik Logistik Menjadi Perwakilan Komite Negara Swiss dalam Asia World Model United Nations (AW MUN) 2021

Bandung, 26-28 Maret 2021 mahasiswa Teknik Logistik atas nama Indira Shaffiyah (2009424). Indira Shaffiyah yang lebih akrab dipanggil indi ini mengikuti rangkaian seleksi untuk kemudian menjadi salah satu dari 600 orang peserta dari berbagai latar belakang di seluruh dunia. Total peserta yang mendaftar dalam kegiatan Asia World Model United Nations (AW MUN) 2021 ini sebanyak 29.430 orang dari 185 negara. Suatu kebanggaan bagi indi sebagai mahasiswa angkatan 2020 di Program Studi Teknik Logistik FPTK UPI ini menjadi perwakilan dalam AW MUN 2021. Pada kesempatan ini, Indi menjadi perwakilan dari negara Swiss yang bertugas sebagai Special Political and Decolonization Committee (SPECPOL) dengan mengangkat isu “Assisting The Blue Helmets Peacekeeping Operation in Africa Region”.
Gambar 1. Opening Ceremony
Gambar 2. AWMUN SPECPOL
Pada topik dan isu yang diangkat, Indi telah berhasil menuliskan position paper dengan menawarkan solusi atas permasalahan kemanusiaan yang berkepanjangan. Beberapa poin yang menjadi fokus indi dalam AWMUN SPECPOL 2021 ini menegaskan beberapa poin meliputi gender gap, financial dan assistance yang menjadi permasalahan penting yang harus dipecahkan dalam isu “Assisting The Blue Helmets Peacekeeping Operation in Africa Region”. Gap gender harus diminimalkan dengan mendengarkan perempuan, kemudian terlibat, dan membangun jaringan yang sudah ada di organisasi masyarakat sipil di seluruh tanah air. Ini membutuhkan keterlibatan yang berkelanjutan dan bermakna dengan wanita. Wanita perlu memiliki pengaruh dan didengarkan. Sejalan dengan penelitian sebelumnya yaitu Georgetown Institute for Women, Peace and Security and Peace Research Institute Oslo, Women, Peace and Security Index 2019 yang mengungkapkan perlunya memperhatikan perempuan dalam misi perdamaian dengan memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dan meminimalkan gender celah. Di Swiss, wanita Swiss yang belum menjalani pelatihan dasar militer juga dapat mengambil bagian dalam misi dukungan perdamaian Swiss. Bahkan perempuan memainkan peran kunci dalam misi seperti kontak langsung dengan perempuan di komunitas lokal seringkali lebih mudah bagi perempuan penjaga perdamaian. Hal ini terbukti dengan meminimalisir kesenjangan gender dengan mendengarkan dan menjadikan perempuan sebagai bagian darinya, akan memberikan solusi dan pengaruh yang baik.
Gambar 3. AWMUN SPECPOL Sesi Foto
Pada poin finance, Amerika Serikat adalah pendukung keuangan tunggal terbesar PBB dan operasi perdamaian Afrika di Afrika, dengan kontribusi sukarela kepada Uni Afrika (AU) dan dukungan langsung kepada negara-negara yang terlibat dalam operasi perdamaian. Meskipun kewajiban perjanjian internasional memerlukan kontribusi, batasan dukungan keuangan kongres tahun 1994 menyulitkan administrasi mana pun untuk membayar kontribusi secara penuh dan tepat waktu. Masalah perbatasan kemudian diganti dan membentuk mekanisme pendanaan baru yang dapat diprediksi dapat mendukung AU secara langsung setara dengan Fasilitas Perdamaian Afrika Uni Eropa, yang memberikan dukungan finansial untuk strategi gabungan Uni Eropa-AU. Selain itu, Assitance yaitu Amerika Serikat telah melatih lebih dari 250.000 penjaga perdamaian Afrika dan menyediakan hampir $ 1 miliar untuk mendukung kegiatan penjaga perdamaian. Namun, program ini memberikan “pendekatan yang lebih luas daripada pendekatan mendalam untuk melatih pemelihara perdamaian Afrika” dan “mengalami kesulitan dalam mendorong kontributor Afrika untuk menjadi mandiri.” Selain itu, program bantuan AS harus bergeser dari pelatihan dan melengkapi penjaga perdamaian menjadi membangun lembaga penjaga perdamaian nasional yang berkelanjutan. “Secara umum bantuan bisa diberikan agar Afrika bisa membangun sistem perdamaian nasional secara mandiri. Bantuan bisa dalam bentuk finansial atau layanan (pelatihan Militer). Demikian sedikit pemaparan yang telah diajukan indi melalui position paper nya dalam AWMUN 2021. Peran mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan dunia adalah dengan melakukan sumbangsih pikirannya didalam berbagai kegiatan ilmiah salah satunya adalah pertemuan ilmiah seperti AWMUN ini. (Vina Dwiyanti)

Kontak